Selama tahun 2011 yang lalu, konsumsi semen Indonesia menunjukkan
tingkat pertumbuhan yang begitu signifikan sebesar 18% apabila
dibandingkan dengan tahun 2010 dengan jumlah volume mencapai 48,0 juta
ton. Angka tersebut adalah pencapaian sekitar 82% dari total kapasitas
terpasang yang ada saat ini. Seperti diketahui bahwa kapasitas terpasang
untuk industri semen hingga saat ini adalah 56 juta ton dari 9 pabrik.
Jika kita melihat perjalanan industri semen selama 15 tahun terakhir
seperti pada grafik, terlihat bahwa pertumbuhan pada tahun 2011
merupakan tingkat pertumbuhan yang tertinggi, di bawah pencapaian
tertinggi sebelumnya pernah dicapai yaitu pada tahun 2000 yaitu sebesar
18,7% setelah sebelumnya didera krisis ekonomi sejak tahun 1998 hingga
1999. Sedangkan titik terendah dari pertumbuhan industri semen adalah
pada tahun 1998 dengan prosentase hanya sebesar -30,5%. Jika
dirata-ratakan angka prosentase pertumbuhannya selama 10 tahun tersebut
adalah sekitar 6,5% bahkan bila dihitung sejak 20 tahun terakhir angka
rata-rata pertumbuhan masih sekitar 6,4%. Dengan dimulainya beberapa
proyek infrastruktur secara besar-besaran dan dalam waktu yang bersamaan
pada pertengahan tahun 2011 menyebabkan permintaan semen meningkat
begitu tajam.
Pertumbuhan tertinggi pada tahun 2011 terjadi di wilayah Jawa dengan
tingkat pertumbuhan sebesar 21%. Hal ini terjadi karena fokus dari
pembangunan masih berpusat di Jawa terutama di DKI Jakarta, Jawa Barat
dan Banten, seperti pembangunan beberapa ruas jalan tol yang, properti,
serta perumahan yang terus semakin marak. Di beberapa wilayah lainnya
juga mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi, seperti di Sumatera 14%,
Kalimantan 17%, Sulawesi 16%, serta Bali-Nusa Tenggara 19%. Sementara
itu untuk wilayah yang masih mengalami penurunan hanya terjadi di Papua
yaitu sekitar 29%, hal disebabkan karena masih sering terkendalanya
angkutan semen ke beberapa pasar yang ada di sana akibat dari kurangnya
sarana dan prasarana transportasi baik darat maupun laut, sehingga
distribusi semen sering terhambat.
Berdasarkan beberapa data serta informasi yang ada, tidak menutup
kemungkinan bahwa pada tahun 2012 ini yang baru berjalan beberapa hari,
pertumbuhan semen masih akan mengalami peningkatan walaupun tidak
sebesar peningkatan tahun 2011. Dengan melihat serta mencermati berbagai
indikator yang menyebabkan penguatan permintaan semen masih terus
berlangsung, salah satunya adalah program MP3EI yang dicanangkan oleh
Pemerintah dengan percepatan pembangunan infrastrukturnya, maka sangat
dimungkinkan bahwa pertumbuhan antara 8% hingga 10% masih dapat tercapai
pada tahun 2012 ini dengan kesiapan dan kemampuan dari industri semen
di Indonesia untuk mendukung program tersebut.
Pada 2012, volume penjualan semen bisa meningkat menjadi 52 juta ton
dari 48 juta ton pada tahun sebelumnya atau kenaikan sekitar 10%
meskipun akan dipengaruhi oleh dampak krisis ekonomi di Eropa, yang mana
krisis di kawasan euro itu bisa mempengaruhi aras investasi yang
berhubungan erat dengan proyek properti dan infrastruktur. Namun,
ancaman krisis tersebut bisa dikompensasi oleh kenaikan konsumsi semen
yang didorong oleh proyek masterplan Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3E1).
Dirjen Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian Panggah
Susanto juga memperkirakan penjualan semen pada 2012 bisa meningkat
setara dengan pertumbuhan ekonomi. "Kalau pertumbuhan ekonomi 6,7%,
seharusnya konsumsi semen bisa sampai 10%, bergantung pada sektor mana
yang didorong," ujarnya.
Kenaikan permintaan semen, akan dipacu oleh peningkatan kapasitas
produksi industri semen nasional seiring dengan realisasi investasi
pembangunan pabrik baru. Pada 2012, PT Semen Tonasa dan PT Semen Gresik
akan, menambah kapasitas produksi, sementara pabrik milik PT Lafarge
Indonesia di Nanggroe Aceh Darussalam diperkirakan segera beroperasi
penuh. Selain itu, tuturnya, akan ada penambahan kapasitas melalui
investasi badan usaha milik negara dari China, yakni China Anhui Conch
Company Ltd, di Kalimantan Selatan yang saat inimasih terkendala masalah
lahan. Grup Semen Gresik juga dikabarkan akan membangun pabrik semen di
Kalimantan Timur pada 2012.
Data Kemenperin menunjukkan kapasitas terpasang sembilan perusahaan
semen domestik pada 2012 mencapai 56,8 juta ton. Semen Gresik Grup, yang
terdiri dari PT Semen Gresik, PT Semen Tonasa dan PT Semen Padang,
merupakan produsen terbesar dengan kapasitas terpasang 26,1 juta ton per
tahun. Dua produsen besar lain adalah PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk
yang berkapasitas produksi 21,1 juta ton per tahun dan PT Holcim
Indonesia Tbk yang mampu memproduksi hingga 8,7 juta ton per tahun. (sumber : Wikipedia)